Halo semuanya!
Sesuai judulnya, kali ini aku ingin cerita tentang pengalamanku ikut ujian Sertifikat B1 di Goethe Institut. Ceritanya bakal agak panjang, karena ada selipan cerita pengantar sebelum akhirnya aku 'bener-bener' ujian hehe. Happy reading!
Jadi aku udah punya rencana untuk ikut ujian sejak bulan Mei 2022. Aku coba cari info di website Goethe Institut tentang jadwal ujiannya akan diadain di bulan apa aja. Berhubung aku tinggal di Bandung aku coba cek untuk jadwal ujian di Goethe Institut Bandung, waktu itu yang terdekat ada di akhir bulan Juli 2022 dan pendaftarannya mulai di akhir bulan Mei 2022. Aku coba catet dulu nih jadwalnya, tapi setelah pikir-pikir lagi, aku ngerasa gak pede karena udah sekitar 2 tahun aku gak belajar Bahasa Jerman. Ditambah aku tipe orang yang kalau belajar, lebih enak kalau ada yang jelasin, atau ada tutornya, jadi aku mutusin ikut kursus dulu buat refresh materi dan membiasakan diri lagi dengan Bahasa Jerman.
Aku daftar kursus di Wisma Jerman Surabaya, sebelumnya aku sempet pertimbangin untuk ikut kursus di Goethe Institut Bandung sebenernya, cuma mereka belum ada info tentang pendaftaran kursus B1 pada saat itu, baru ada untuk level A1 dan aku kira mereka gak akan ngadain kursus untuk level yang lebih tinggi, jadi aku memutuskan untuk daftar di Wisma Jerman aja. Kursusnya sendiri ini full online karena pada saat itu masih pandemi dan belum ada kursus offline juga.
Kursus yang aku ikutin di Wisma Jerman ini level B2.1. Kenapa? karena hasil Einstufungstest pas pendaftaran kursus adalah aku ada di level B1.2 agak kaget sih karena ternyata masih di level itu, jadi aku disaranin ikut kursus B2.1. Sebenernya kalau mau ngulang di level B1 (B1.1 atau B1.2) juga bisa aja, tapi setelah aku pertimbangin, aku memutuskan untuk ikut kursus di level yang disaranin (B2.1) karena selain bisa refresh materi sebelumnya, aku juga bisa nambah materi baru dan nambah perbendaharaan kata juga di level yang lebih tinggi. Kursusnya berjalan selama hampir 2 bulan, mulai tanggal 09 Mei 2022 sampai akhir Juni, sekitar 29 Juni 2022 kalau gak salah.
Selama berjalannya kursus itu aku coba cek lagi jadwal ujian terdekat setelah bulan Juli itu, ada lagi di akhir bulan Agustus 2022 dan awal bulan September 2022, pendaftaran keduanya dibuka awal Agustus. Entah kesambet apa, tapi disini aku merasa masih belum pede juga 😟 padahal aku masih punya waktu persiapan kurang lebih satu bulan lah ya, kalaupun misalnya aku memutuskan untuk ujian di bulan Agustus itu. Akhirnya aku lanjut kursus lagi, masih di Wisma Jerman dan lanjutin ke level B2.2. Kursus dimulai dari tanggal 11 Juli 2022 sampai 25 Agustus 2022.
Setelah beres kursus di akhir Agustus itu, akhirnya aku meyakinkan diriku sendiri untuk ikut ujian di jadwal selanjutnya, yaitu Oktober 2022 dan gak nunda-nunda lagi. Waktu itu ujiannya tanggal 17-18 Oktober 2022 dan pendaftarannya 05-06 Oktober 2022.
Sebelum daftar ujian, aku daftar akun Mein Goethe dulu di website Goethe. Aku saranin buat akunnya sebelum jadwal pendaftaran ujian ya, gunanya untuk mempermudah ketika kalian daftar ujian. I swear, daftar untuk dapet slot ujian ini hunger games banget, sebelas dua belas sama war tiket konser. Jadi, better prepare daripada nyesel gak bisa dapet slot ujiannya. Selain itu, kalau hasil ujiannya udah keluar, kalian bisa cek hasilnya di akun Mein Goethe ini.
Hari pendaftaran 05 Oktober 2022, 15 menit sebelum pendaftaran dibuka, yaitu pukul 09.00 WIB aku udah prepare laptop dan tes koneksi internet sambil login akun Mein Goethe. Sambil nunggu dan degdegan, aku berselancar dulu ya di dunia maya, uhuy 😁. Tepat pukul 09.00 aku langsung refresh dan klik tombol daftarnya. Lalu nanti akan muncul pilihan modul yang mau kalian ambil untuk ujian. Karena aku belum pernah ujian B1 sama sekali dan biar sekalian, aku langsung ceklis semua modul, yaitu Lesen, Hören, Schreiben, dan Sprechen. Kemudian di sinilah drama dimulai, aku tahu sebelumnya kalau pendaftaran ujian ini cepet banget abis slotnya. Tapi aku tetep berusaha baca tulisan atau petunjuk di setiap tahapan pendaftarannya. Akhirnya aku menghabiskan waktu 5 menit sampe ke tahap akhir untuk submit pendaftaran.

Ketika aku coba submit muncul pop up "kuota sudah penuh". waaaaaaaaaaa panik banget, udah langsung kepikiran kalau aku gak bisa dapet slot ujian di bulan Oktober ini aku baru bisa ikut lagi di bulan Desember 2022 karena cuma itu jadwal yang tersisa. Berasa dong dong banget, kenapa baca petunjuknya teliti banget, jadi ngabisin waktu 😭 entah ini aku harus nyesel apa bangga suka baca teliti wkwk.
Tapi aku gak mau nyerah gitu aja, aku mikir kalau pendaftaran kayak gini biasanya ada time limit untuk bayarnya, barangkali ada yang gagal atau telat bayar jadi slotnya kebuka lagi. Aku coba refresh terus webnya akhirnya 10 menit kemudian muncul lagi tombol daftarnya. Belajar dari pengalaman 10 menit sebelumnya, aku isi data pendaftarannya secepet mungkin, gak aku baca-baca lagi biar gak keburu penuh. Alhamdulillah percobaan kedua ini berhasil, dan pembayarannya juga gak ada masalah. Oh iya, biaya ujianku saat itu Rp 2.650.000 ya, ini karena aku termasuknya peserta eksternal, dalam arti bukan alumni kursus Goethe Institut (kalau alumni kursus gak lebih dari 6 bulan biasanya ada harga khusus) dan itu kalau ambil 4 modul langsung. Beda halnya kalau kalian mau ambil 1/2/3 modul aja, itungannya Rp 900.000/modul.
Setelah berhasil daftar, aku dapat email dari pihak Goethe di tanggal 14 Oktober 2022 yang berisi informasi mengenai dokumen apa aja yang harus aku bawa di hari ujian, protokol ujian, dan file surat undangan ujiannya. Aku coba jelasin lebih detail ya..
Dokumen yang harus dibawa, yaitu:
1. KTP/Paspor asli
2. Surat undangan ujian yang sudah diprint
3. Sertifikat vaksin
4. Surat keterangan hasil Tes Antigen/PCR dari klinik atau laboratorium yang terdaftar di aplikasi PeduliLindungi
poin ke-3 ini menyesuaikan situasi-kondisi dan kebijakan Goethe Institut kali ya, karena mungkin masih 'dalam rangka' pandemi, jadi langkah preventif mereka, kami peserta ujian harus tetap bawa surat keterangan itu, dan hasil tesnya ini maksimal dikeluarkan 1x24 jam sebelum hari ujian. Kalian bisa cek info ini di web Goethe Institut langsung ya, karena mungkin bisa berubah sewaktu-waktu.
Kemudian protokol ujian ini kurang lebih seperti protokol selama pandemi, kayak gini..
Terakhir nanti ada lampiran surat undangan di emailnya, yang harus kalian print dan bawa di hari ujian, karena nanti bakal diperiksa sama petugas sebelum kalian masuk ruang ujian.
Hari H ujian, pada saat daftar aku pilih tanggal 18 Oktober 2022 karena males ujian hari Senin, macet di perjalanannya itu loh 😂 as simple as that alesannya, padahal Selasa juga tetep macet sih, tapi vibe-nya beda aja sama hari Senin. By the way, ujian Lesen, Hören, Schreiben-ku ini tempatnya di Hotel Serela deket Goethe Institut Bandung. Awalnya aku kaget kenapa tempatnya di hotel, tapi pas nyampe sana, langsung ngerti sih karena ternyata pesertanya hampir sekitar 100 orang, yang artinya kalau diadain di kantor Goethe akan makan waktu karena tempatnya juga terbatas (buat yang tau GI Bandung pasti ngerti). Jadi biar lebih efisien diadain di aula hotelnya.
Ketika akan masuk ruang ujian, kita harus udah nyiapin 4 dokumen yang aku sebutin diatas, jadi nanti petugasnya langsung cek dokumen-dokumen itu dan cocokin foto di KTP/Paspor sama wajah kita. Lalu, kita diminta matiin handphone dan nyerahin handphone-nya ke petugas, terus nanti kita dapet tag nomor untuk handphone kita yang disimpen. Oh iya, smartwatch juga harus dikumpulin. Hal ini berlaku selama ujian ya, dalam arti gak hanya selama kita ngerjain soal ujian, tapi selama rangkaian ujian kita belum selesai, kita belum boleh ambil handphone dan smartwatch yang dikumpulin itu. Intinya gak boleh pegang dan simpen sendiri dua barang itu selama dalam proses ujian. Ketika masuk ruang ujian tas kita pun harus dikumpulin di salah satu sudut ruangan, jadi yang boleh kita bawa ke meja ujian cuma KTP/Paspor, surat undangan ujian, 2 pulpen, dan botol minum.
Ujian dimulai dengan modul Lesen pukul 08.30 WIB dengan durasi 65 menit. Sebelum mulai, biasanya kita akan diminta tanda tangan semacam daftar hadir yang diedarin sama petugasnya. Selesai ujian modul Lesen, ada break sekitar 15 menit ini kita bisa ke toilet kalau yang perlu ke toilet, sambil petugasnya ngumpulin kertas soal dan lembar jawaban kita yang udah diisi. Kemudian dilanjut dengan modul Hören pukul 09.50 WIB, durasinya sekitar 40 menit. Tanda tangan daftar hadir lagi, lalu break lagi setelah waktu ujiannya abis. Terakhir modul Schreiben pukul 10.45 WIB, durasinya 60 menit. Setelah selesai 3 modul tadi, aku punya cukup banyak waktu buat istirahat, sholat, dan makan siang dulu, karena jadwal ujian modul Sprechen-ku agak siang pukul 13.40 WIB. Tempat ujiannya juga bukan di hotel itu lagi, tapi di kantor Goethe Institut Bandung.
Ketika keluar ruang ujian, aku kira udah bisa ambil handphone dulu selama break, taunya aku overheard peserta ujian di depanku yang nanya ke petugasnya tentang pengambilan handphone, ternyata belum bisa diambil kalau masih ada jadwal untuk ujian Sprechen. Aku coba nanya ke peserta itu buat mastiin, karena aku dengernya samar-samar. Akhirnya dari situ kita kenalan, Mugi dan Putri 🤔 apa ya (maaf banget lupa namanya). Terus ada lagi peserta di belakangku yang lagi keluar pintu ruang ujian, nanya ke aku tentang pengambilan handphone itu, namanya Anda. Akhirnya kita berempat kenalan dan sholat bareng di mushola yang ada di lobby hotel. Disitu ketemu satu lagi peserta ujian juga namanya Hinggis. Selesai sholat, kita berlima makan siang bareng sambi nunggu waktu ujian Sprechen.
Sekitar pukul 13.15 WIB kita langsung ke kantor Goethe Institut untuk siap-siap ujian Sprechen. Sampe di tempatnya ada beberapa peserta yang heboh di depan salah satu mading, ternyata disitu ditempel daftar peserta, waktu, dan ruang ujiannya. Disitu kita bisa tau juga nama partner ujian kita siapa, karena untuk ujian Sprechen ini kita dipasangkan berdua sama peserta lain, dan bisa cari orangnya dulu kalau mau ngobrol. Temen-temenku yang tadi istirahat bareng ada beberapa yang ketemu sama partnernya, partner mereka nih cewek juga, jadi agak lebih enak lah ya. Sedangkan aku sama Anda dapet partner cowok, jadi yaudah lah ya.. mager juga nyarinya.
15 menit sebelum mulai ujian Sprechen kita dipanggil ke satu ruangan, sekitar 10 orang. Peserta dikasih lembar soal dan kertas kosong, fungsinya untuk bikin Notizen point apa aja yang mau kita bahas untuk Teil Präsentation. Disini ada kebodohan yang aku lakukan, Teil presentasi ini kita dikasih 2 tema yang bisa kita pilih salah satunya untuk kita presentasiin. Entah karena nervous atau terlalu fokus buat ujian, aku cuma liat tema pertama di halaman kedua, sedangkan aku lupa ada satu tema lagi di halaman terakhir, dan aku baru ngeh di 2 menit terakhir pas aku buka halaman tarakhirnya 😭 padahal pas aku liat tema kedua lebih gampang karena lebih relate sama aku. Tapi karena aku takut gak maksimal dan malah rambling pas ujian, aku tetep bahas tema pertama (padahal ini juga gak maksimal jadinya wkwk). Setelah 15 menit, kita diminta langsung ke ruang ujian masing-masing.
Teil 1 kita diminta untuk etwas gemeinsam planen, aku dan partner ujian-ku dapet tema 'Pergi ke konser'. Di lembar soalnya ada 4 poin yang minimal harus kita bahas, tapi kita cuma sempet bahas 3 poin dan udah keburu diberhentiin sama Prüferin-nya jadi ada satu poin yang gak sempet dibahas, jadinya Prüferin satu lagi nanya 1 poin itu dan langsung aku jawab aja. Teil 2 Präsentation halten/ ein Thema präsentieren, seperti yang aku bilang diatas jadinya aku tetep bahas tema 1. Teil 3 ini Rückmeldung geben/reagieren sama Fragen stellen. Karena aku pesimis banget di 2 Teil awal, aku coba maksimalin Teil 3 ini. Partner ujianku ini agak bebal (no offense) pas presentasi, jadi dia tuh kayanya mentok ketika lagi bahas temanya, sampe susah mau ngomong apa lagi abis itu dieeem lama. Sampe akhirnya ditanya Prüferin-nya apakah presentasi dia udah selesai, karena dia lama banget mikirnya. Tapi dia bilang belum dan kekeuh pengen lanjutin. Ini aku posisinya udah gemes banget, antara gemes dia mikir lama banget sama gemes pengen cepetan kasih Rückmeldung biar at least aku secure point di Teil 3 ini. Bagian ujian Sprechen ini sebenernya aku agak pesimis sih, karena aku ngerasa gak maksimal banget. dan udah prepare hati buat ngulang modul Sprechen bulan Desember.
Beres ujian semua modul bisa langsung ke petugas di bagian kantornya untuk ambil handphone, lalu pulang deh tinggal dagdigdug nunggu hasilnya. Minggu depannya, tanggal 26/27 Oktober 2022 aku cek di akun Mein Goethe hasilnya udah keluar. Disitu kita cuma bisa cek skor ujiannya aja per modul, minimal skornya itu 60. Alhamdulillah banget ternyata aku lulus semua modulnya, yap termasuk modul Sprechen. Yeaaay! gak usah ngulang 😭
Lalu di tanggal 05 November 2022 aku dapet email lagi dari pihak Goethe tentang pengambilan atau pengiriman sertifikat hasil ujian kita. Termasuk kalau misalnya kita mau request buat bikin copy-legalisirnya. Kalau kalian butuh legalisirnya bisa langsung request via email, dengan format yang udah dikasih sama mereka. Legalisir ini dikenai biaya Rp 70.000/lembar. Kalian bisa request sesuai dengan kebutuhan kalian ya.
Sertifikat dan legalisirnya bisa kalian ambil langsung di kantor Goethenya sesuai jadwal yang udah ditentuin sama pihak Goethe, dan kalian harus konfirmasi juga ya via email kalau mau pilih ambil langsung. Bisa juga untuk minta sertifikat dan legalisirnya ini dikirim ke alamat domisili kalian, di email yang kalian dapet nanti akan ada form yang bisa kalian isi, dan ongkos kirim juga kalian tanggung sendiri.
Aku pilih untuk ambil langsung ke kantornya, berhubung masih terjangkau dan satu kota. Juga karena ada note dari pihak Goethe kalau mereka tidak bertanggung jawab sama resiko pengiriman, misalnya hilang selama pengiriman mereka gak bisa ngeluarin duplikat sertifikatnya.
Here you go, lumayan lah gak jelek-jelek amat ya.
Terima kasih ya yang sudha baca sampai akhir. Buat yang lagi persiapan ujian semangat yaa, jaga kesehatan, dan viel Erfolg buat ujiannya. Semoga dapet hasil yang baik ya 😊
Comments
Post a Comment